Kecerdasan buatan dapat membuat perbedaan dalam layanan kesehatan dalam berbagai cara. Kecerdasan buatan dapat mengurangi kesalahan medis, mempercepat pengembangan obat baru, membantu melacak dan mengelola faktor kesehatan populasi, dan bahkan membantu interaksi pasien.
Namun, seperti halnya teknologi baru lainnya, penting untuk mempertimbangkan potensi kerugiannya. Ini termasuk keamanan, manajemen dan ketersediaan data, dan pertimbangan etika seperti kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap AI memiliki transparansi dalam proses pengambilan keputusannya. Pemerintahan Biden-Harris telah bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan, pembayar, dan pemangku kepentingan industri lainnya untuk mengembangkan rencana mitigasi risiko yang komprehensif guna memastikan bahwa setiap AI yang digunakan dalam layanan kesehatan aman dan terlindungi, serta mengatasi masalah privasi apa pun.
Aplikasi AI yang paling menarik dalam layanan kesehatan, saat ini, adalah penggunaan kecerdasan buatan untuk membantu dokter melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efisien dan efektif. Misalnya, aplikasi bertenaga AI dapat menyalin dikte dokter selama kunjungan pasien dan menambahkan catatan secara real time yang kemudian secara otomatis dimasukkan ke dalam catatan kesehatan elektronik dokter. Perangkat lunak tersebut juga akan mendeteksi celah dan meminta dokter untuk mengisinya. Hal ini membuat pencatatan manual yang memakan waktu yang biasanya dilakukan dalam kunjungan klinis tampak kuno jika dibandingkan.
Cara lain AI membantu adalah dengan menganalisis gambar medis untuk menemukan tanda-tanda kanker atau kondisi lainnya. Hal ini membantu dokter menghindari operasi yang tidak perlu dan memberi mereka lebih banyak waktu untuk menangani pasien pada perawatan non-invasif lainnya. Hal ini juga dapat mempercepat penemuan obat dengan mengidentifikasi senyawa yang kemungkinan besar efektif dan membantu dokter memahami cara kerjanya dalam tubuh.