AI dalam Transportasi: Meningkatkan Efisiensi dan Mendukung Keberlanjutan Lingkungan
Jalan dan lalu lintas adalah urat nadi kota-kota modern. Namun, perencanaan lalu lintas yang tidak efisien mengakibatkan kecelakaan, hilangnya waktu dan uang, keterputusan dari masyarakat, polusi lingkungan, dan obesitas.
Untuk meningkatkan sistem penting ini, pelaku transportasi semakin memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat operasi mereka lebih cerdas dan lebih efisien. Di seluruh industri, teknologi ini membantu mengendarai mobil otonom, mengoptimalkan operasi logistik, dan memastikan pengelolaan kendaraan, jalan, dan infrastruktur yang lebih baik.
Industri transportasi memiliki banyak kasus penggunaan AI, dan masing-masing menawarkan keuntungannya sendiri:
Mobil self-driving:
Mobil self-driving berada di garis depan kecerdasan buatan dalam transportasi. Mobil ini memungkinkan penumpang untuk mencapai tujuan mereka lebih cepat dan menghindari kecelakaan dengan menggunakan sensor untuk membaca dan menavigasi jalan tanpa masukan manusia. Perusahaan juga tengah mengembangkan pesawat lepas landas dan mendarat vertikal elektrik (eVTOL) untuk menciptakan taksi drone yang dapat mengantar orang ke tempat tujuan mereka hanya dengan menekan sebuah tombol.
Transportasi umum:
AI dapat membantu mengurangi waktu tempuh, kemacetan, dan polusi udara dengan mengoptimalkan jadwal rute dan rute berdasarkan data penumpang. Hal ini dapat membantu memangkas biaya dan meningkatkan kapasitas bus dan kereta bawah tanah.
Angkutan barang:
Untuk angkutan truk dan logistik, AI dapat menemukan rute terbaik untuk mengirimkan barang ke pelanggan dan meminimalkan biaya bahan bakar. AI juga dapat melacak kargo untuk memastikan kargo mencapai tujuan dengan aman. AI juga dapat membantu perawatan dengan menganalisis data dari sensor untuk memprediksi kapan peralatan kemungkinan akan rusak, sehingga dapat dijadwalkan untuk perbaikan sebelum mengganggu layanan.