Kecerdasan buatan (AI) bukan lagi konsep futuristik, tetapi bagian umum dari kehidupan sehari-hari. Dari penyaringan email hingga pengenalan gambar untuk membuka kunci wajah di ponsel hingga deteksi penipuan keuangan berbasis ML. AI digunakan dari pagi hingga malam dan dapat ditemukan di segala hal mulai dari pengeras suara pintar hingga perangkat medis dan teknologi mobil otomatis
Asisten pribadi virtual seperti Siri, Alexa, dan Google Assistant menggunakan AI untuk mengenali ucapan, menerjemahkan bahasa, dan mengoperasikan banyak fitur yang menjadikan ponsel pintar dan perangkat rumah pintar “pintar”. Mereka memungkinkan kita untuk menemukan informasi dengan cepat, mengatur pengingat, dan mengendalikan perangkat kita menggunakan perintah suara sederhana.
AI memungkinkan pengelolaan kotak masuk yang meluap secara lebih efektif melalui filter email yang secara otomatis menyortir, memprioritaskan, dan mengkategorikan email untuk menjaga pesan penting di garis depan sambil menyingkirkan spam atau pesan lain yang kurang relevan ke latar belakang. Ini menyederhanakan pengelolaan email dan membantu mengurangi stres dalam hidup kita.
Aplikasi navigasi dan sistem manajemen lalu lintas menggunakan AI untuk menafsirkan data waktu nyata tentang kondisi jalan, cuaca, dan pola penerbangan untuk memberikan rute, ETA, dan perkiraan waktu kedatangan. Hal ini membantu mengurangi waktu tempuh, meningkatkan kualitas perjalanan, dan membuat perjalanan lebih aman.
Mayoritas orang Amerika menyadari bahwa AI berada di balik chatbot layanan pelanggan, kamera keamanan yang mengidentifikasi wajah, dan rekomendasi produk yang dipersonalisasi berdasarkan pembelian sebelumnya. Namun, jika menyangkut aplikasi AI yang lebih luas, pendapatnya lebih beragam. Secara keseluruhan, 53% mengatakan bahwa AI lebih banyak merugikan daripada membantu menjaga privasi mereka secara daring; 37% sisanya tidak yakin.